Value Investing vs Growth Investing (2024)

Terakhir diperbarui Pada 8 September 2023 at 12:14 pm

Sebagai investor, penting untuk kita bisa mengenali berbagai strategi investasi saham untuk mengoptimalkan keuntungan di pasar saham. Beberapa di antaranya adalah value investing dan growth investing. Pertanyaannya, mana di antara keduanya yang terbaik untuk diterapkan?

Artikel ini dipersembahkan oleh :

Value Investing vs Growth Investing (1)

Daftar Isi

Lebih Baik Mana Value Investing dan Growth Investing

Dan untuk menjawab mana yang terbaik antara value investing dan growth investing, maka ada baiknya untuk Anda mengenal lebih dulu prinsip keduanya. Asal ingat saja, wejangan dariWarren Buffett :

“The risk comes from not knowing what you’re doing”

Karena itu, ketika Anda hendak menentukan strategi investasi, maka hal yang terpenting untuk diketahui lebih dulu adalah potensi risiko dan bagaimana strategi itu bisa melayani kebutuhan kita.

Yes, balik lagi ke risiko sama kebutuhan. Emang nggak pernah jauh-jauh dari diri kita sendiri sih, kalau menyangkut memilih instrumen investasi tuh…

Value Investing vs Growth Investing

  • Value Investing

Value Investing vs Growth Investing (2)

Value investing adalah strategi dalam investasi saham yang dikenalkan oleh Benjamin Graham. Strategi ini mengajarkan memilih suatu saham yang diperjualbelikan di bawah nilai intrinsiknya (undervalued), namun masih berpotensi kuat untuk naik.

Nilai intrinsik suatu perusahaan bisa ditentukan dari evaluasi aspek fundamental perusahaan, seperti model bisnis, laporan keuangan, manajemen, dan situasi persaingan. Ketika nilai intrinsik suatu perusahaan lebih tinggi dari nilai pasar saat ini, maka saham perusahaan tersebut dianggap undervalued.

  • Karakteristik Value investing:

    • Lower priced than broader market

Strategi di balik value investing adalah saham perusahaan yang baik akan bangkit kembali pada waktunya, ketika nilai sebenarnya diakui oleh investor.

    • Priced below similar companies in industry

Banyak investor yang memilih value investing percaya, bahwa mayoritas nilai saham tercipta karena adanya reaksi berlebihan dari investor terhadap masalah perusahaan yang terjadi. Seperti revenue yang menurun (padahal ya, lagi pandemi seperti ini misalkan, perusahaan mana sih yang nggak menurun revenue-nya? Ya ada sih, tapi kan dilihat dari industrinya), publisitas negatif, atau masalah hukum. Semua hal tersebut dimungkinkan dapat menimbulkan keraguan pada prospek jangka panjang perusahaan yang bersangkutan.

    • Less risk than the broader market

Karena membutuhkan waktu untuk berbalik, maka nilai saham ini lebih coco*k untuk investor jangka panjang dan membawa lebih sedikit risiko fluktuasi harga.

  • Ciri-ciri Value investing:

    • Biasanya perusahaan tersebut sudah stabil dan memiliki fundamental yang baik.
    • Harga saham relatif murah jika dibandingkan dengan nilai kekayaan perusahaan dan harga saham perusahaan lain yang sejenis. Harga “murah” ini dikarenakan rendahnya keyakinan investor terhadap perusahaan, yang biasanya dipicu oleh sentimen tertentu.
    • Manajer investasi masih banyak yang percaya. Mereka akan membeli saham perusahaan ini dengan keyakinan fundamental perusahaan masih kuat dan harga saham yang murah hanya berlaku sem*ntara.
    • Perusahaan memberikan dividen yang tinggi yang mampu menutupi kerugian investor jika terjadi penurunan harga saham.

Kelebihan jika berinvestasi saham memakai strategi investasi value investing ini adalah nggak butuh modal yang banyak. Dengan catatan, hal itu bisa terwujud selama ada keinginan buat belajar bagaimana penerapannya yang sesuai profil investasi kita, mengerti kondisi fundamental suatu perusahaan, dan perlu konsisten dalam melakukan investasi.

sem*ntara, risiko yang ditimbulkan strategi value investing ini relatif lebih rendah. Namun, perlu diingat kembali, bahwa value investing bukan merupakan cara yang direkomendasikan jika ingin cepat-cepat meraih keuntungan dalam pasar modal.

Anda inginmengetahui saham apa saja yang memiliki fundamental bagus dan harganya masih terdiskon(undervalued). Sekarang, Anda bisa mendapatkannya di E-Book Quarter Outlookyang telah terbit !

Value Investing vs Growth Investing (3)

  • Growth Investing

Value Investing vs Growth Investing (4)

Growth investing merupakan strategi investasi saham dalam jangka panjang yang juga terbukti mampu memberikan imbal yang cukup menarik.

Prinsip kerja strategi ini berbeda dengan value investing, yaitu dengan mencari growth stock atau saham yang memiliki pertumbuhan baik. Perusahaan yang masuk ke dalam kategori growth stock adalah perusahaan yang mempunyai pertumbuhan dan laba yang cukup besar.

  • Karakteristik Growth Investing:

    • Higher priced than broader market

Perusahaan yang memiliki pertumbuhan akan dilirik oleh investor. Investor akan bersedia membayar harga untuk pendapatan yang tinggi dengan harapan akan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi lagi.

    • High earnings growth records

sem*ntara itu, bisa jadi revenue perusahaan tertekan selama periode perbaikan ekonomi yang mengalami kelambatan, namun investor meyakini, perusahaan yang memiliki pertumbuhan tinggi ini akan berpotensi terus mencapai revenue yang tinggi, begitu terlepas dari kondisi ekonomi.

    • More volatile than broader market

Growth investing cenderung mempunyai lebih banyak volatilitas. Risiko terbesarnya bisa jadi adalah penurunan harga saham secara tiba-tiba karena revenue negatif, atau bisa jadi juga adanya berita buruk tentang perusahaan. Jadi perlu kamu ingat, volatilitas merupakan bagian dari pertumbuhan. Di satu sisi, volatilitas bisa menciptakan kerugian besar, tetapi juga memiliki potensi kenaikan yang lebih tinggi. Ingat terus prinsipnya: high risk high return.

Value Investing vs Growth Investing (5)
  • Ciri-ciri Growth Investing:

    • Biasanya perusahaan yang bersangkutan memiliki pertumbuhan di atas rata-rata dan sedang berkembang dengan pesat.
    • Harga saham perusahaan cenderung mahal karena diukur dari laba perusahaan. Saham jenis ini sering dianggap mempunyai valuasi yang terlalu tinggi.
    • Manajer investasi berani membeli saham perusahaan jenis ini dengan harga tinggi, dan berharap mendapat potensi pertumbuhan laba yang lebih tinggi untuk ke depannya.
    • Perusahaan cenderung mengalokasikan laba ditahan untuk investasi proyek yang membutuhkan modal daripada untuk pembayaran dividen, walaupun terkadang pembagian dividen kepada pemegang saham masih tetap ada.

Jadi, Value Investing atau Growth Investing?

Nah, sudah tahu perbedaan value investing dan growth investing, jadi sekarang sudah lebih mudah memutuskan, mana yang lebih baik?

Value Investing vs Growth Investing (6)

Jawabannya adalah kembali pada karakter kita sendiri sebagai investor.

Sekarang, apakah sebagai investor, di saat akan berinvestasi di instrumen saham, lebih baik mempertimbangkan pertumbuhan atau nilai?

Jawabannya, dalam memilih instrumen investasi juga memerlukan strategi yang terbaik, yang berpijak dari kebutuhanmu sendiri. Bukan hanya untuk memperoleh keuntungan semata, sebanyak-banyaknya, tetapi lebih tentang bagaimana cara untuk mencapainya dan apakah kita nyaman melakukan cara tersebut.

Sudah paham betul kan, bahwa instrumen investasi memiliki perbandingan lurus antara keuntungan dengan risiko yang bisa didapatkan.

Antisipasi Risiko

Tapi, soal risiko nih, ada langkah antisipasinya.

Value Investing vs Growth Investing (7)

Untuk meminimalkan kerugian, kamu dapat melakukan diversifikasi investasi.Diversifikasi investasiadalah berinvestasi ke berbagi instrumen investasi untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan potensi munculnya risiko, salah satunya kerugian.

Dengan demikian, pendapatan keuntunganmu dari investasi bisa lebih stabil. Untuk memudahkanmu, kamu dapat mencatat diversifikasi investasi ini ke dalam portofoliomu.

Nah, itulah perbedaan value investing dan growth investing. Sebenarnya tidak ada yang menjamin lebih unggul dan untung yang mana, karena keduanya mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing, dan tergantung pada kebutuhan dan kemampuanmu sendiri sebagai investor.

Semoga bermanfaat, ya!

Sumber Referensi:

  • Carolina. 22 Januari 2021. Value Investing vs Growth Investing: Mana yang Lebih Baik?.https://diskartes.com/2021/01/value-investing-growth-investing/

###

Info:

Greetings, I'm here to provide expert insights on the concepts covered in the article you shared. My depth of knowledge in finance and investment is evident in my ability to break down the key points and provide additional context.

The article discusses the comparison between two investment strategies: Value Investing and Growth Investing. Let's delve into each concept:

Value Investing:

Characteristics:

  1. Lower Priced than Broader Market:

    • Value investing involves selecting stocks that are priced below their intrinsic value.
    • Investors believe these undervalued stocks have the potential to rise.
  2. Priced Below Similar Companies in Industry:

    • Investors practicing value investing believe that stock prices often react excessively to issues like declining revenue or negative publicity.
  3. Less Risk Than Broader Market:

    • Due to the time it takes for these undervalued stocks to rebound, they are considered suitable for long-term investors with less risk tolerance.

Considerations:

  • Companies chosen are typically stable with strong fundamentals.
  • Stocks are perceived as cheap due to low investor confidence, often triggered by specific sentiments.
  • Investment managers believe in the company's strong fundamentals and see the low stock price as temporary.

Advantages:

  • Doesn't require a significant amount of capital.
  • Relatively lower risk, especially for long-term investors.

Growth Investing:

Characteristics:

  1. Higher Priced than Broader Market:

    • Growth investing involves selecting stocks with high growth potential.
    • Investors are willing to pay a premium for the expectation of higher future prices.
  2. High Earnings Growth Records:

    • Companies falling into the growth stock category exhibit substantial growth and profitability.
  3. More Volatile Than Broader Market:

    • Growth investing tends to be more volatile, with potential sudden drops due to negative revenue or adverse news.

Considerations:

  • Companies in this category have above-average growth and are rapidly expanding.
  • Stock prices are often considered high, measured by the company's earnings.

Advantages:

  • Potential for higher returns due to expected high growth.

Choosing Between Value Investing and Growth Investing:

The article emphasizes that the choice between value and growth investing depends on individual investor characteristics. Both strategies have their pros and cons, and the decision should align with one's preferences and risk tolerance.

Risk Anticipation:

  • Diversification is suggested as a strategy to minimize risk. Investing in various instruments helps maximize gains and minimize potential losses.

In conclusion, the article encourages investors to consider their own needs and preferences while choosing between value and growth investing. Both approaches have their merits, and a well-thought-out strategy, combined with risk mitigation techniques, is crucial for successful investing.

Value Investing vs Growth Investing (2024)

References

Top Articles
Latest Posts
Article information

Author: Madonna Wisozk

Last Updated:

Views: 6224

Rating: 4.8 / 5 (68 voted)

Reviews: 91% of readers found this page helpful

Author information

Name: Madonna Wisozk

Birthday: 2001-02-23

Address: 656 Gerhold Summit, Sidneyberg, FL 78179-2512

Phone: +6742282696652

Job: Customer Banking Liaison

Hobby: Flower arranging, Yo-yoing, Tai chi, Rowing, Macrame, Urban exploration, Knife making

Introduction: My name is Madonna Wisozk, I am a attractive, healthy, thoughtful, faithful, open, vivacious, zany person who loves writing and wants to share my knowledge and understanding with you.