4 Hal yang Harus Kamu Ketahui tentang Growth Investing PintarSaham (2024)

Growth Investing

Apa Itu Growth Investing?

Growth Investing adalah gaya atau strategi investasi yang difokuskan pada pertumbuhan modal investor.

Growth Investor biasanya berinvestasi dalam growth stock yaitu, perusahaan baru atau kecil yang penghasilannya diharapkan meningkat pada tingkat di atas rata-rata dibandingkan dengan sektor industri mereka atau pasar secara keseluruhan.

Growth Investing sangat menarik bagi banyak investor karena membeli saham di perusahaan yang sedang berkembang dapat memberikan tingkat pengembalian yang mengesankan jika perusahaan tersebut berhasil. Namun sering kali menimbulkan risiko yang cukup tinggi.

Memahami Growth Investing

Growth investor biasanya mencari investasi di industri yang berkembang pesat di mana teknologi dan layanan baru sedang dikembangkan, dan mencari keuntungan melalui kenaikan harga saham yaitu, keuntungan yang mereka raih saat menjual saham, bukan dari pembagian dividen.

Sebagian besar perusahaan growth stock menginvestasikan kembali pendapatan mereka ke dalam bisnis daripada membayar dividen kepada pemegang saham.

Mereka cenderung kecil, perusahaan muda (atau perusahaan yang baru saja go public) dengan potensi yang sangat baik.

Idenya adalah bahwa perusahaan akan makmur dan berkembang, dan pertumbuhan pendapatan dan / atau pendapatan ini pada akhirnya akan diterjemahkan ke dalam harga saham yang lebih tinggi di masa depan.

Karena investor berusaha untuk memaksimalkan keuntungan modal mereka, Growth Investing juga dikenal sebagai strategi pertumbuhan modal atau strategi apresiasi modal.

Mengevaluasi Potensi Pertumbuhan Perusahaan

Growth investor melihat potensi pertumbuhan perusahaan atau pasar.

Growth investor dapat menggunakan metode atau kriteria tertentu sebagai analisis mereka, tetapi metode ini harus diterapkan dengan mempertimbangkan situasi tertentu perusahaan: khususnya, posisinya saat ini dibandingkan dengan kinerja industri masa lalu dan kinerja keuangan historis.

Secara umum, Growth Investor melihat empat faktor utama ketika memilih perusahaan yang dapat memberikan apresiasi modal.

  • Pertumbuhan pendapatan secara historikal yang kuat. Perusahaan harus menunjukkan pertumbuhan laba yang kuat selama lima hingga 10 tahun sebelumnya. ahaan:

misalnya pertumbuhan setidaknya 5% untuk perusahaan yang lebih besar dari Rp 50 Triliun, 7% untuk perusahaan dalam kisaran Rp 5 Triliun hingga Rp 50 Triliun dan 12% untuk perusahaan kecil di bawah Rp 5 Triliun (data ini sendiri berdasarkan data Investopedia sehingga penerapannya di Indonesia bisa saja berbeda)

Ide dasarnya adalah jika perusahaan telah menunjukkan pertumbuhan yang baik di masa lalu, kemungkinan besar akan terus berkembang.

  • Margin keuntungan yang tinggi. Margin laba sebelum pajak perusahaan dihitung dengan mengurangi semua biaya dari penjualan (kecuali pajak) dan membaginya dengan penjualan.

Ini adalah rasio penting untuk dipertimbangkan karena sebuah perusahaan dapat saja memiliki pertumbuhan penjualan yang fantastis dengan perolehan pendapatan yang buruk, yang dapat menunjukkan bahwa manajemen tidak mengendalikan biaya dan pendapatan.

Secara umum, jika sebuah perusahaan melampaui rata-rata margin laba sebelum pajak lima tahun sebelumnya, serta margin keuntungan industrinya, perusahaan tersebut mungkin merupakan kandidat pertumbuhan yang baik.

  • ROE yang besar. Pengembalian ekuitas atau Return on Equity (ROE) perusahaan mengukur profitabilitasnya dengan mengungkapkan berapa banyak keuntungan yang dihasilkan perusahaan dengan uang yang telah diinvestasikan pemegang saham.

Ini dihitung dengan membagi laba bersih dengan ekuitas pemegang saham.

Aturan praktis yang baik adalah membandingkan ROE perusahaan saat ini dengan ROE rata-rata lima tahun perusahaan dan industri.

ROE yang stabil atau meningkat menunjukkan bahwa manajemen melakukan pekerjaan yang baik dengan menghasilkan keuntungan dari investasi pemegang saham dan mengoperasikan bisnis secara efisien.

  • Performa kenaikan harga saham yang kuat. Secara umum, jika sebuah saham tidak dapat berlipat ganda secara realistis dalam lima tahun, itu mungkin bukan growth stock.

Perlu diingat, harga saham akan berlipat ganda dalam tujuh tahun dengan tingkat pertumbuhan hanya 10%. Untuk menggandakan dalam lima tahun, tingkat pertumbuhan harus 15%, sesuatu yang pasti layak untuk perusahaan muda di industri yang berkembang pesat.

“Anda dapat menemukan saham pertumbuhan diperdagangkan di bursa mana pun dan di sektor industri mana pun, tetapi Anda biasanya akan menemukannya di industri yang tumbuh paling cepat.”

Growth Investing vs. Value Investing

Growth Investor mencoba meningkatkan kekayaan mereka melalui apresiasi modal jangka panjang atau pendek.

Growth Investing bukan satu-satunya strategi investasi saham, masih ada Value Investing yang terkenal.

Beberapa orang menganggap Growth Investing dan Value Investing sebagai pendekatan yang bertentangan. Value Investor mencari saham yang diperdagangkan di bawah nilai intrinsik atau nilai buku mereka, sedangkan Growth Investor sem*ntara mereka mempertimbangkan nilai fundamental perusahaan, cenderung mengabaikan indikator standar yang mungkin menunjukkan saham tersebut dinilai terlalu tinggi.

sem*ntara Value Investor mencari saham yang diperdagangkan kurang dari nilai intrinsiknya hari ini bisa dikatakan berburu barang murah.

Growth Investor fokus pada potensi masa depan perusahaan, dengan lebih sedikit penekanan pada harga saham saat ini.

Tidak seperti Value Investor, Growth Investor dapat membeli saham di perusahaan yang diperdagangkan lebih tinggi dari nilai intrinsiknya dengan asumsi bahwa nilai intrinsik akan tumbuh dan pada akhirnya melebihi penilaian saat ini.

Guru Growth Investing

Salah satu nama penting di antara investor pertumbuhan adalah Thomas Rowe Price, Jr., alias bapak Growth Investing: Pada tahun 1950 ia mendirikan T. Rowe Price Growth Stock Fund, reksa dana pertama yang ditawarkan oleh firma penasihatnya, T. Rowe Price Associates. Dana andalan ini tumbuh rata-rata 15% setiap tahun selama 22 tahun.

Saat ini, T. Rowe Price Group adalah salah satu perusahaan jasa keuangan terbesar di dunia.

Philip Fisher juga memiliki nama terkenal di bidang Growth Investing. Dia menguraikan gaya Growth Investing dalam bukunya tahun 1958 yang berjudul Common Stocks and Uncommon Profits.

Peter Lynch, manajer Magellan Fund legendaris dari Fidelity Investments, memelopori model gabungan antara Growth Investing dan Value Investing, yang sekarang disebut sebagai strategi pertumbuhan dengan harga wajar (GARP).

Kesimpulan

  • Growth Investing adalah strategi pembelian saham yang berfokus pada perusahaan yang diharapkan tumbuh pada tingkat di atas rata-rata dibandingkan dengan industri atau pasar mereka.
  • Growth investor cenderung menyukai perusahaan kecil dan muda yang siap untuk berkembang, mengharapkan keuntungan dengan kenaikan harga saham mereka.
  • Growth investor melihat empat faktor kunci saat mengevaluasi saham: pertumbuhan pendapatan historis dan masa depan, margin keuntungan, pengembalian ekuitas, dan kinerja harga saham.
  • Growth investor mencoba meningkatkan kekayaan mereka melalui kenaikan modal jangka panjang atau pendek.

Jika anda menyukai artikel 4 Hal yang Harus Kamu Ketahui tentang Growth Investing ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id

Disclaimer :

Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, atau pun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi

I'm an experienced financial analyst and investment enthusiast with a deep understanding of various investment strategies, particularly in the realm of Growth Investing. My expertise is grounded in years of practical experience, comprehensive research, and a thorough understanding of market dynamics.

In the provided article about Growth Investing, several key concepts are discussed:

  1. Growth Investing Defined: Growth Investing is a strategy focused on the capital growth of an investor. It involves investing in growth stocks—typically new or small companies expected to outperform their industry or the overall market in terms of revenue growth.

  2. Characteristics of Growth Stocks: Growth stocks are often small or young companies, and they reinvest their earnings into the business instead of paying dividends. The idea is that as the company prospers and grows, the increase in revenue and/or earnings will translate into higher stock prices.

  3. Evaluating Growth Potential: Growth investors assess a company's potential for growth by examining factors such as historical revenue growth, profit margin, Return on Equity (ROE), and strong stock price performance. These criteria help investors gauge the likelihood of continued growth.

  4. Key Factors in Evaluating Growth Stocks:

    • Historical Revenue Growth: Strong historical revenue growth is a crucial factor, indicating the company's ability to thrive in the past.
    • High Profit Margins: Examining profit margins helps assess a company's efficiency and financial health.
    • Return on Equity (ROE): ROE measures a company's profitability by revealing how much profit it generates with shareholder equity.
    • Stock Price Performance: Strong stock price performance, with the potential for significant increases, is a key indicator of a growth stock.
  5. Prominent Figures in Growth Investing:

    • Thomas Rowe Price, Jr.: Recognized as the father of Growth Investing, he founded T. Rowe Price Growth Stock Fund in 1950, achieving remarkable annual growth.
    • Philip Fisher: Notable for outlining Growth Investing in his 1958 book, "Common Stocks and Uncommon Profits."
    • Peter Lynch: Pioneered a combined approach of Growth Investing and Value Investing, known as Growth at a Reasonable Price (GARP).
  6. Growth Investing vs. Value Investing:

    • Growth Investing focuses on long-term or short-term capital appreciation, while Value Investing seeks stocks trading below their intrinsic value.
    • Value Investors consider current stock prices, whereas Growth Investors focus more on a company's future potential.

In conclusion, Growth Investing is a strategy that concentrates on purchasing stocks from companies expected to grow above the industry average. Investors in growth stocks typically favor small, young companies poised for expansion, aiming to increase their wealth through long-term or short-term capital appreciation.

4 Hal yang Harus Kamu Ketahui tentang Growth Investing PintarSaham (2024)

References

Top Articles
Latest Posts
Article information

Author: Delena Feil

Last Updated:

Views: 6218

Rating: 4.4 / 5 (65 voted)

Reviews: 88% of readers found this page helpful

Author information

Name: Delena Feil

Birthday: 1998-08-29

Address: 747 Lubowitz Run, Sidmouth, HI 90646-5543

Phone: +99513241752844

Job: Design Supervisor

Hobby: Digital arts, Lacemaking, Air sports, Running, Scouting, Shooting, Puzzles

Introduction: My name is Delena Feil, I am a clean, splendid, calm, fancy, jolly, bright, faithful person who loves writing and wants to share my knowledge and understanding with you.